Rabu, 26 September 2012

Peta Pasaman Barat


Pemkab Siap Hadapi Lomba Kabupaten Sehat

Simpangampek, Sumbar (ANTARA News) - Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mulai mempersiapkan diri untuk maju pada perlombaan kabupaten sehat tahun 2013.

"Banyak hal yang harus kita persiapkan dalam rangka perlombaan itu. Kami meminta kepada semua pihak dapat mendukungnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Lazuardi didampingi Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Zulnafri di Simpangampek, Selasa.

Dia mengatakan, untuk perlombaan itu pihaknya meminta semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersinergi memasukkan berbagai macam program dalam mendukung kabupaten sehat 2013.

Dia menjelaskan, selama ini sudah ada sekitar 299 kabupaten/kota yang mengkuti perlombaan se-Indonesia. Untuk tahun 2012 daerah di Sumbar yang mengikuti lomba kabupaten sehat adalah Kabupaten Pasaman Barat.

"Diperlukan dukungan dan kemandirian masyarakat untuk berpartisipasi mendukung Pasaman Barat masuk nominasi Kabupaten Sehat 2013. Persiapannya tentu harus dimulai dari sekarang ini," kata dia.

Lebih jauh dia mengatakan, indikator umum kabupaten sehat itu di antaranya ada dukungan pemerintah daerah, berfungsinya tim, adanya sekretariat, berfungsinya forum komunikasi desa, adanya kesepakatan masyarakat dengan pemerintah daerah, dan adanya perencanaan forum yang disepakti masyarakat.

Sedangkan indikator khusus yang dinilai adalah adanya kawasan pemukiman, sarana dan prasana, kawasan lalu lintas tertib transportasi, kawasan pertambangan, kawasan hutan sehat, kawasan pariwisata sehat, kawasan pangan sehat, dan kawasan pemukinan sehat.

"Soal penetapan indikator khusus dan lokasi kawasan kota sehat akan ditentukan dalam rapat forum berikutnya. Kita sekarang berkomitmen mendaftar untuk ikut lomba kabupaten sehat di tingkat nasional," katanya.

Dia menambahkan, dari segi kesehatan pihaknya juga memanfaatkan puskesmas, posyandu, dan polindes untuk mensosialisasikan hidup bersih.

"Melalui petugaslah nantinya sosialisai lingkungan bersih bisa dilakukan. Semua SKPD juga harus bisa membuat program lingkungan bersih yang muaranya untuk kepentingan masyarakat. Program ini merupakan progran nasional yang harus didukung semua pihak," ujar dia.
 

 (KR-MLN/R014) 

sumber :http://www.antaranews.com/berita/317105/pemkab-siap-hadapi-lomba-kabupaten-sehat

Indikator Kabupaten Sehat


Bagi rekan Sanitarian mungkin sudah paham dengan program unggulan yang sudah menjadi agenda dua tahunan Depkes, program Kabupaten/Kota Sehat. Program ini mencoba mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai program di tingkat Kabupaten dan Kota (dengan peran aktif masyarakat) sehingga dapat sinkron dan menjelma menjadi daya ungkit besar terhadap kriteria sehat pada segala sektor dan bidang. Berikut ini informasi terkait program tersebut serta link download indikator kabupaten dan kota sehat seseuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat.

Dasar Penyelenggaran Kab / Kota Sehat
1. UU Nomor : 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah
2. UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor : 1138/Menkes/PB/       VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat
Dasar hukum pembentukan Tim Pembina Teknis Kab./Kota Sehat adalah :
1. KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
2. KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
Pengertian : Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.
Tatanan : adalah sasaran Kabupaten Sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten.
Kawasan sehat : dalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilalah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.
Forum Komunikasi Desa Sehat adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan kabupaten untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensimplikasikan prioritas, perencanaan antara desa satu dengan desa lainnya diwilayah kecamatan yang dilakukan oleh masing-masing Pokja Desa Sehat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya.
Kelompok Kerja adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan perkotaan / di pedesaan atau yang bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial dan budaya dan kesehatan untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasim kegiatan yang disepakati mereka sehingga dapat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja.
Tujuan : Tujuan Program Kabupaten Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi Kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja bagi warganya dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat.
Sasaran :
Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.
Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat, pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan sinergi pembangunan yang baik.
Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten tersebut secara mandiri.
Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Model Kabupaten Sehat.
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum : penanggung jawab teknis Dinas PU.
2. Kawasan sarana lalu lintas yang tertib dan Pelayanan Transportasi : penanggung jawab Dinas Perhubungan
3. Kawasan Pertambangan sehat : penanggung jawab Pertambangan.
4. Kawasan Hutan sehat : penanggung jawab Dinas Kehutanan.
5. Kawasan Industri dan Perkantoran sehat : penanggung jawab Dinas Koperindag.
6. Kawasan Pariwisata sehat : penanggung jawab Kantor Pariwisata.
7. Ketahanan Pangan dan Gizi : Penanggung Jawab Dinas Pertanian
8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri : penanggung jawab Dinas Kesehatan.
9. Kehidupan sosial Yang sehat : penanggung jawab Dinas Pemberdayaan Masyarakat.
Penghargaan “SWASTI SABA” diklasifikasikan atas 3 katagori :
1. Penghargaan PADAPA (Pemantapan) dari MENKES
2. Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) dari MENKES
3. Penghargaan WISTARA (Pengembangan) dari PRESIDEN
Penghargaan “WISTARA” diberikan pada taraf pengembangan
Ciri-Ciri Kota Sehat
1. Pendekatan tergantung permasalahan yang dihadapi
2. Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat, sedangkan pemerintah sebagai fasilitator
3. Mengutamakan pendekatan proses daripada target, tidak mempunyai batas waktu, berkembang sesuai sasaran yang diinginkan masyarakat yang dicapai secara bertahap.
4. Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat (Toma, LSM setempat) bersama Pemkab
5. Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.
6. Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan
7. Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan daerah, kegiatan inovatif dari berbagai sektor yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat dan kerjasama
8. Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik, ekonomi, dan budaya setempat
Kebijakan
1. Penyelenggaraan Kab./Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalahan di daerah, secara bertahap, dimulai kegiatan prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu.
2. Pelaksanaan Kab./Kota sehat dilaksanakan dengann menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan dengan melalui pembentukan Forum yang disepakati masy. Dengan dukungan pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitasi dari sektor terkait melalui program yang telah direncakan
3. Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai entry point“ yang dimulai dengann kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat”, kemudian berkembang dalam suatu kawasan atau aspek yang lebih luas, menuju kabupaten/kota sehat 2010.
4. Penyelenggaraan Kab./kota sehat lebih mengutama kan proses dari pada target, berjalan terus-menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan dan dicapai dalam waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan semua stakeholder yang mendukung.
5. Kesepakatan tentang pilihan tatanan kabupaten/kota sehat dengan kegiatan yang menjadi pilihan serta jenis dan besaran indikatornya ditetapkan oleh forum bersama-sama dengan pemerintah daerah.
6. Program-program yang belum menjadi pilihan masy. diselenggarakan secara rutin oleh masing-masing sektor dan secara bertahap program-program tsb disosialisasikan secara intensif kepada masy. dan sektor terkait melalui pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh forum kabupaten/kota sehat.
7. Pelaksanaan kegiatan kabupaten/kota sehat sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan oleh daerah yang bersangkutan dan masyarakat dengan menggunakan mekanisme pendekatan konsep pemberdayaan ma-syarakat dari, oleh dan untuk masyarakat.
8. Evaluasi kegiatan kabupaten/kota sehat dilakukan oleh forum dan pokja kota sehat bersama-sama pemerintah daerah, LSM, perguruan tinggi, media massa selaku pelaku pembangunan.
Strategi
1. Melibatkan semua potensi yang ada di masy. dalam forum & pokja, sebagai penggerak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
2. Forum didampingi oleh sektor tehnis sesuai dengan potensi kawasan sehat melakukan advokasi kpd penentu kebijakan
3. Mengembangkan kegiatan kab./kota sehat yang sesuai dengann visi dan misi potensi daerah dengann berbagai simbol/moto, semboyan yang dipahami & memberikan rasa kebanggaan bagi warganya.
4. Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat sesuai dengan kondisi setempat baik berupa media cetak, elektronik termasuk melalui internet, media tradisional.
5. Meningkatkan potensi ekonomi daerah/wilayah dengan kegiatan yang menjadi kesepakatan masyarakat.
6. Menjalin kerjasama antara forum kab./kota yang melaksanakan program kabupaten/kota sehat.
Tatanan Kab./Kota sehat
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum
2. Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi
3. Kawasan Industri & Perkantoran yang Sehat
4. Kawasan Kawasan Pariwisata Sehat
5. Kawasan Pertambangan Sehat
6. Kawasan Hutan Sehat
7. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
8. Ketahanan Pangan dan Gizi
9. Kehidupan Sosial yang Sehat.
Komponen yang harus ada pada program Kota / Kab. Sehat antra lain :
1. Tim Pembina Tehnis Kabupaten (Tingkat Kabupaten).
2. Forum Kabupaten/Kota Sehat (Tingkat Kabupaten)
3. Forum Komunikasi Desa/Kelurahan Sehat (Tk. Kecamatan)
4. Kelompok Kerja (Tk. Desa/Kelurahan)
Peran PKK pada program Kota / Kab.Sehat adalah pemberdayaan masyarakat pada tatanan yang dipilih oleh Forum antara lain :
1. Kawasan Permukinan Sarana dan Prasarana Sehat
2. Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
3. Ketahanan Pangan dan Gizi
4. Kehidupan Sosial yang Sehat
5. Kawasan Pariwisata Sehat
6. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
Klasifikasi dan Kriteria Penghargaan Kab/Kota Sehat
1. Klasifikasi Kab/Kota Sehat : Pemantapan, Pembinaan, dan Pengembangan
2. Klasifikasi ditentukan berdasarkan jumlah tatanan yang dipilih
3. Kriteria tatanan
4. Kegiatan dalam tatanan
5. Berfungsinya Forum Kabupaten Sehat, FKDS, dan Pokja tingkat Desa
6. Berfungsinya Tim Teknis Kabupaten
Sedangkan jenis penghargaan diklasifikasikan sebagai berikut :
Penghargaan PADAPA (Pemantapan) Minimal 2 tatanan
Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) 3 – 4 tatanan
Penghargaan WISTARA (Pengembangan) > 5 tatanan
Verifikasi Program Kabupaten Kota Sehat
Dalam rangka pemberian penghargaan terhadap program kabupaten/Kota Sehat dilakukan pemberian penghargaan setiap 2 tahun sekali. Dasar pelaksanaan penghargaan ini antra lain tercantum pada BAB V pasal 11 dijelaskan bahwa penghargaan Kab/ Kota Sehat Tingkat Nasional dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Dalam selang waktu tersebut dilaksanakan seleksi thd kab/ kota oleh tim Seleksi Kab/ Kota Sehat tingkat Propinsi. Selanjutnya pengiriman hasil seleksi Kab/Kota Sehat oleh Tim Penilai Tingkat Propinsi ke Pusat (dengan melampirkan formulir penilaian dan dokumen pendukung) sesuai pedoman verifikasi.
1. Tim Penilai Kab/Kota Sehat Tkt Pusat menseleksi administrasi
2. Tim Penilai tkt Pusat ke daerah utk mengklarifikasi / verifikasi
3. Penetapan calon penerima penghargaan oleh tim pusat
4. Pengiriman calon pemenang kab/ kota sehat ke Mendagri utk mendapat rekomendasi/ persetujuan
5. Pengesahan Penenang Kab/ Kota sehat oleh Menkes
6. Pemberian penghargaan SWASTI SABA
Sedangkan variabel yang diverifikasi
1. Cakupan Pelaksanaan (Tatanan, Kecamatan, Desa/Kel)
2. Prestasi Daerah (penghargaan-penghargaan yang sudah diperoleh)
3. Aktifitas TIM PEMBINA
4. Aktifitas FORUM
5. Aktifitas FORKOM DESA / KEL
6. Aktifitas POKJA DESA
7. Hasil Kegiatan

8 Indikator Pokok yang harus dipenuhi oleh Kota dan Kabupaten yang ingin mendapatkan gelar Kota atau Kabupaten Sehat, yaitu:
1. Wajib Belajar 9 Tahun
2. Angka Melek Huruf yang Meningkat
3. Pendapatan Perkapita Domestik yang meningkat
4. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup yang menurun
5. Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup yang menurun
6. Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun
7. Adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
8. Program Dana Sehat dan Jaminan Sosial Nasional bagi Masyarakat Miskin
Selain 8 indikator pokok di atas, masih ada beberapa indikator tambahan sesuai klasifikasi tatanan yang dipilih yang bisa Anda tanyakan langsung kepada pemerintah kota dan kabupaten Anda.
Sekarang sudah tahu kriteria dan klasifikasinya bukan? Sudah saatnya bagi Anda untuk mewujudkan Kota dan Kabupaten Sehat di wilayah Anda, dan ayo kita proaktif mendukung pemerintah untuk mendapatkan penghargaan Swasti Saba, karena jika pemimpinnya dikatakan berhasil, tentu masyarakatnya juga senang bukan?
Source : inspeksisanitasi.blogspot.com (dengan perubahan ).

Selasa, 25 September 2012

Final Cerdas Cermat PHBS dan CLTS Program Pamsimas Kab.Pasaman Barat






Riuh ramai sorak siswa sekolah dasar (SD) 19 Gunung Tuleh dan SD 20 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat ketika dinyatakan menang lomba Cerdas Cermat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Lomba Nyanyi CLTS Program PAMSIMAS 2011 se- Kabupaten Pasaman Barat. “ Akhirna ami tu Padang (akhirnya kami ke Padang),” sorak mereka

Lomba Cerdas Cermat PHBS dan Lomba Nyanyi CLTS yang berlangsung di Wisma Rodja Simpang Ampek, Kab Pasaman Barat pada 28 Desember 2011 lalu ini, diikuti peserta dari SD 19 Gunung Tuleh, SD 10 Koto Balingka, SD 11 Talamau, SD 03 Gunung Tuleh dan SD 21 Lembah Melintang.

Sedangkan untuk nyanyi CLTS pesertanya ditambah SD 20 Lembah Melintang, SD 08 Koto Balingka dan SD 03 Talamau.

Cerdas Cermat PHBS dan CLTS tingkat sekolah dasar ini, merupakan salah satu kegiatan kesehatan dalam Program PAMSIMAS tahun 2011 di Kab. Pasaman Barat. Perlombaan ini dimulai pada intern sekolah, kemudian juara tingkat sekolah, akan mewakili desa pada lomba di tingkat kecamatan. Juara kecamatan akan bertanding di tingkat kabupaten.

Lokasi yang berada di bawah naungan PMAC Sumbar 1 ini, akhirnya akan dilombakan di level provinsi.

Acara yang dihadiri PMAC Sumbar 1, Ketua DPMU Kab Pasaman Barat, Ka.Sie PL Dinkes Kab Pasaman Barat, Diknas Kab Pasaman Barat, Sanitarian dan guru tim yang berlomba ini, peserta sangat ketat saling susul menyusul nilai untuk juara.

Setelah pertarungan sengit sampai akhir lomba, akhirnya SD 19 Gunung Tuleh, Jorong Sungai Magelang keluar sebagai pemenang dengan selisih nilai 25 poin dengan juara dua, SD 11 Talamau Jorong Sungai Janiah. Sedangkan juara tiga diraih oleh SD 03 Gunung Tuleh,Jorong Talang Kuning. 

Sedangkan untuk lomba nyanyi CLTS dijuarai oleh peserta dari SD 20 Lembah Melintang. Pemenang-pemenang ini akan berlomba di akhir Januari 2012 dengan juara dari Kab Tanah Datar, Dharmasraya, Agam dan Kota Pariaman, Sawahlunto serta Kota Pariaman.

Bertindak selaku juri dari Dinkes Kab Pasaman Barat, DMAC HH Kab Pasaman Barat dan FMK HH Kab Pasaman Barat.

Dalam kata sambutannya dalam pembukaan acara, KaSie PL Dinkes Pasaman Barat, Eka Harisandi, SKM menyatakan, apa yang didapatkan oleh anak-anak, jangan hanya teori saja, tapi diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan itu juga, TL PMAC Sumbar I Ir.Bambang Sigid Purnomo, menyampaikan bahwa dalam perlombaan ini, kita tidak mencari juara, yang penting jadilah pemenang dan sebagai pemenang kita hendaknya menjadi duta sanitasi yang berlaku sesuai dengan prinsip PHBS dan kemudian prinsip tersebut ditularkan di lingkungan agar menjadi lebih sehat dan bersih.

Semoga tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tercapai,berawal dari bocah-bocah polos ini.

Pemicuan CLTS Oleh Kadis Kesehatan Kab.Pasaman Barat Di Jorong Gunung Tua,Ranah Batahan






Salah satu kegiatan dari Program Pamsimas untuk mencapai tujuan SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) adalah pemicuan  masyarakat untuk menimbulkan kesadaran di masyarakat betapa pentingnya merubah perilaku dari yang kurang baik menjadi lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat,dalam hal ini Dinas Kesehatan,saat ini begitu gencar untuk mendukung keberhasilan Program Pamsimas terutama untuk mencapai target program,minimal 40 lokasi Pamsimas di Kabupaten Pasaman Barat berhasil SBS.Pamsimas juga dijadikan salah satu elemen penting untuk menuju Pasaman Barat Kabupaten Sehat 2013.
Sebagai bentuk nyata peranan Dinkes Pasaman Barat,Kepala Dinas Kesehatan Kab.Pasaman Barat Dr.H.Lazwardi,M.Kes bersama Kabid PMK Zubir,SKM.M.Kes serta Budi Susilawati,Siti Oloan selaku Ka.Sie Promkes dan Ka.Sie PL  turun langsung dalam proses pemicuan CLTS di Lokasi Program Tahun 2012 yaitu Jorong Gunung Tua,Nagari Batahan,Kec.Ranah Batahan.
Pemicuan juga terasa lengkap dengan kehadiran Ir.Darfis (DMAC WSS Kab.Pasbar),Nidia Reni (TFK Pasaman Barat),Yenni Solfiani dan Noky Jamka (Tim CF Gunung Tua).
Dalam pemicuan,Dr.H.Lazwardi,M.Kes menyampaikan bahwa yang bisa melakukan perubahan perilaku adalah diri kita sendiri,kemudian ditularkan kepada lingkungan kita,sehingga seluruh masyarakat membiasakan hidup bersih dan sehat.Dengan CLTS,perilaku yang salah selama ini kita tangkal dengan kebiasaan-kebiasaan baik,mulai dari hal yang sederhana,seperti menumbuhkan kesadaran,kesadaran tumbuh diimplementasikan dalam perbuatan.
Selanjutnya beliau juga menyampaikan 3 hal dalam sanitasi dasar yang penting di rumah tangga,pembuangan limbah dan pengelolaan sampah yang benar serta Stop BABS merupakan hal yang mutlak dilaksanakan untuk mencapai personal,keluarga dan lingkungan yang sehat
Di kesempatan lain Kepala Jorong Gunung Tua,Jasri mengatakan ini adalah hari yang luar biasa dan tidak menyangka jorong yang berjarak 150 KM dari Ibu Kabupaten Pasaman Barat,dikunjungi oleh orang penting dan beliau berjanji seluruh elemen masyarakat akan dikerahkan untuk menyukseskan Program Pamsimas dan pencapaian SBS.
Pemicuan yang dihadiri 124 orang ini menghasilkan lebih dari separuhnya terpicu dalam proses pemicuan kali ini.Komite CLTS langsung dibentuk untuk lebih memaksimalkan dan memperluas pengetahuan,pemicuan merata kepada seluruh masyarakat jorong.
Dengan jumlah jamban yang hanya 6% di awal program ini,tokoh masyarakat Irwan berjanji dan yakin kalau di Bulan Oktober 2012 Jorong Gunung Tua telah mencapai SBS.

Moga awal yang positif juga menghasilkan hal yang positif.